Pengetahuan sejarah tentang suatu desa yang meliputi terjadinya, asal usul dan nama merupakan suatu hal yang penting. Pengetahuan demikian itu merupakan latar belakang dari pengembangan sifat-sifat masyarakat desa yang bersangkutan. Dalam rangka Pembangunan Nasional dewasa ini pengetahuan semacam itu dapat dijadikan sarana motivasi bagi masyarakat desa dalam pelaksanaan Pembangunan Nasional baik dibidang moral maupun materiil. Berawal dari konsep pemikiran di atas, maka berikut ini cerita tentang asal usul Desa Kraton berdasarkan data yang diperoleh dari pini sepuh dan para pendahulu yang pernah memerintah desa ini

Asal Usul Desa Kraton

Sebelum tahun 1945 sampai dengan tahun 1983 ini Desa Kraton dengan wilayah terdiri dari tujuh dusun yaitu: dusun Krajan, dusun Darungan, dusun Rekesan, dusun Eger-Eger, dusun Wotgalih, dusun Meleman dan dusun Talsewu. Di tahun 1983 terjadi pemekaran desa dikarenakan keluasan wilayah. Sehingga dii pecah menjadi tiga desa Yaitu: Dusun Krajan menjadi Desa Kraton sebagai desa induk dan dusun Krajan di pecah menjadi dua dusun yaitu: dusun Sidomulyo dan dusun Sidodadi , dusun Darungan, Rekesan, Eger-Eger menjadi Desa Darungan dan dusun Wotgalih, Meleman,Talsewu menjadi Desa Wotgalih.

Sejarah Desa Kraton dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama Markum dengan jabatan seumur hidup. Setelah itu Kepala Desa Kraton di jabat oleh Kaswat, pada masa pemerintahannya pada waktu itu dijajah oleh bangsa Belanda dan kepala Desa Kaswat mengungsi ke Dampit, sehingga jabatan di Pemerintahan Desa Kraton di isi oleh PJS yang bernama Dalimin menjadi PJS Kepala Desa Kraton jaman penjajahan Belanda. Setelah Kepala Desa Kraton Kaswat kembali dari pengungsiannya menjabat kembali menjadi Kepala Desa Kraton. Dalam masa kepemimpinan Kepala Desa Kaswat pernah diberhentikan oleh masyarakat sehingga kekosongan Kepala Desa di isi oleh PJS saudara Kasbolah. P. Kasbolah menjabat sampai terlaksananya Pemilihan Kepala Desa, Kepala Desa terpilih yaitu saudara Kaswat menjabat sampai akhir masa jabatanya tahun 1985. Setelah itu diadakan Pemilihan Kepala Desa yang terpilih saudara Subiyakto. Kepala Desa Subiyakto menjabat selama dua periode. Sebelum periode kedua habis Subiyakto meninggal dunia sehingga di tunjuklah PJS sementara yaitu saudara Drs. Tiwanto menghantarkan pada pelaksanaan pemilihan Kepala Desa dan terpilihlah saudara H. Ali Muksan. Sebelum periodenya habis saudara H. Ali Muksan meninggal dunia dan ditunjuklah kembali PJS Desa Kraton berikutnya yaitu saudara Drs. A. Dzazilu Suudi menghantarkan pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Kraton berikutnya dan terpilihlah saudara Eko Purnomo,S.Pd, masa jabatanya sampai tahun 2012. Pada tahun 2013 saudara Eko Purnomo diangkat menjadi Pj. Kepala Desa Kraton menghantarkan pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dan terpilihlah saudara Sudjiadi, A. Ma. Sebelum periodenya habis saudara Sudjiadi, A. Ma meninggal dunia pada tahun 2014 dan ditunjuklah Pj. Kepala Desa Kraton yaitu saudari Tatik Susantie dan menghantarkan pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Kraton berikutnya dan terpilihlah saudara Didik Purwandono dengan masa jabatan 2016 s.d 2021.

Karena adanya semangat perubahan pemecahan desa maka desa ini pada tahun 1983 namanya menjadi Desa Kraton. Nama Kraton didasarkan pernah menjadi pusat Pemerintahan Desa pada waktu pemerintahan zaman kolonial Belanda sampai tahun 1983 dengan wilayah tujuh dusun. Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut: Markum, Kaswat, Kasbolah, Kaswat, Subiyakto, Ali Muksan, Eko Purnomo,S.Pd, Sudjiadi, A. Ma., dan Didik Purwandono.

Adapun Desa Kraton dibagi menjadi 2 (dua) dusun, yaitu :

a. Dusun Sidomulyo; dan

b. Dusun Sidodadi